S-300P Rudal Pertahanan Udara Yang Mematikan
S-300 (SA-10 "Grumble") adalah
SAM (rudal anti objek terbang) yang disinyalir terkuat di dunia saat
ini, buatan Biro Rancang (NPO) Almaz dan Antei, yang tidak bisa lepas
dari nama Veniamin Yefremov, perancang utama sistem pertahanan ini. Hal
yang paling bisa dijadikan cerita mengenai kehebatan S-300 bukanlah
gembar-gembor soal kehebatan kinerjanya, namun permainan politik yang
melibatkannya.
S-300
terdiri dari banyak macam versi, ada versi S-300P yang diletakkan di
atas truk mirip peluncur rudal balistik, S-300F untuk kapal, dan
terakhir yang berasal dari biro desain Antei, S-300V yang dibopong
kendaraan beralaskan track, mirip 9K37 Buk (SA-11 'Gadfly'). Yang
terakhir ini juga dikenal dengan nama Antei-300.
Biro desain Antei sedang kesulitan dana untuk mengembangkan versi modern S-300V ini menjadi Antei-2500 yang rencananya akan menggantikan S-300V. Sistem rudal yang sering dibandingkan dengan rudal MIM-104 PATRIOT ini bertujuan untuk menghantam target terbang pada jarak jauh hingga dekat dengan tingkat presisi yang sangat tinggi untuk keperluan ABM (Anti Ballistic Missile). Downplay yang didengungkan pemerintahan AS belakangan mengenai efektifitas PATRIOT membuat nama S-300 mencuat.
Keganasan SAM Russia
Russia yang menggunakan pesawat angkatan udaranya untuk point-to-point defense dan serangan massal menitik beratkan kekuatan pertahanan udara bukan dengan supremasi udara seperti yang ditekankan Amerika, melainkan dengan senjata anti serangan udara yang kuat seperti SAM dan artileri anti udara. SAM Russia dibuat seefektif mungkin untuk menangkal dominasi kekuatan udara musuh. Keangkeran SAM Russia berasal dari pengalaman Amerika di Perang Vietnam, dimana baterai S-75 Dvina (SA-2 'Guideline') menjadi penghalang kekuatan udara yang sukses. Kisah lainnya datang dari 2K12 Kub (SA-6 'Goa') yang banyak memakan korban pesawat A-4 dan F-4 AU Israel pada perang Yom-Kippur dan yang paling terkenal adalah kisah "Behind The Enemy Lines", dimana F-16 Kapten Scott O'Grady dijatuhkan oleh varian modifikasi dari baterai tipe ini. Selain itu beberapa pesawat teramat Rahasia milik Amerika seperti U-2 Dragonlady berhasil dijatuhkan oleh baterai S-75 ini (seperti cerita U-2 Francis Gary Powers di atas Russia dan U-2 yang memata-matai Kuba).
Biro desain Antei sedang kesulitan dana untuk mengembangkan versi modern S-300V ini menjadi Antei-2500 yang rencananya akan menggantikan S-300V. Sistem rudal yang sering dibandingkan dengan rudal MIM-104 PATRIOT ini bertujuan untuk menghantam target terbang pada jarak jauh hingga dekat dengan tingkat presisi yang sangat tinggi untuk keperluan ABM (Anti Ballistic Missile). Downplay yang didengungkan pemerintahan AS belakangan mengenai efektifitas PATRIOT membuat nama S-300 mencuat.
Keganasan SAM Russia
Russia yang menggunakan pesawat angkatan udaranya untuk point-to-point defense dan serangan massal menitik beratkan kekuatan pertahanan udara bukan dengan supremasi udara seperti yang ditekankan Amerika, melainkan dengan senjata anti serangan udara yang kuat seperti SAM dan artileri anti udara. SAM Russia dibuat seefektif mungkin untuk menangkal dominasi kekuatan udara musuh. Keangkeran SAM Russia berasal dari pengalaman Amerika di Perang Vietnam, dimana baterai S-75 Dvina (SA-2 'Guideline') menjadi penghalang kekuatan udara yang sukses. Kisah lainnya datang dari 2K12 Kub (SA-6 'Goa') yang banyak memakan korban pesawat A-4 dan F-4 AU Israel pada perang Yom-Kippur dan yang paling terkenal adalah kisah "Behind The Enemy Lines", dimana F-16 Kapten Scott O'Grady dijatuhkan oleh varian modifikasi dari baterai tipe ini. Selain itu beberapa pesawat teramat Rahasia milik Amerika seperti U-2 Dragonlady berhasil dijatuhkan oleh baterai S-75 ini (seperti cerita U-2 Francis Gary Powers di atas Russia dan U-2 yang memata-matai Kuba).
Rudal-rudal anti pesawat buatan
Russia yang lain pun secara instan mendapat reputasi "garang" macam
ini. Ditambah pula kegagalan macam-macam jenis rudal buatan barat
seperti rudal Blowpipe Inggris yang dinilai mengecewakan di perang
Falklands 1982 serta kontroversi PATRIOT pada operasi Dessert Storm
1990-1991. Pemerintahan Barat sepertinya rutin melakukan 'downplay'
terhadap keampuhan senjata-senjatanya, melalui karya-karya ilmiah,
seperti yang membahas mengenai rudal Rapier yang juga disinyalir tidak
efektif pada perang Falklands, meskipun sempat muncul potongan video
yang menunjukkan keampuhan sistem radar Blindfire Rapier ini yang mampu
'melihat' pembom siluman B-2 Spirit yang sedang low-pass dalam acara
Air Tattoo International di Fairford.
http://xzone-military.blogspot.com/2010/12/s-300p-rudal-pertahanan-udara-yang.html
0 komentar:
Posting Komentar